الجمعة، 15 فبراير 2013

makalah agama -agama dunia


KONSEP KARMA DALAM AGAMA BUDDHA
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu pada Mata Kuliah
Agama-agama Dunia

Description: F:\MAKALAH\LOGO_UIN\logo uin kotak.jpg

Pembimbing:
Bpk. Saiful Azmi, MA.

Oleh:
Khoirun nisa’  : 1110034000100

Jurusan Tafsir Hadits
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1433 H / 2012 M
A.    Pendahuluan
Dalam kegiatan sehari-hari kita sering mendengar kata “Karma”. Penggunaan kata “Karma” ini pada umumnya ditujukan untuk manggambarkan hal-hal yang tidak baik, karma selalu dihubungkan dengan karma buruk. Padahal sebetulnya karma bukan hanya karma buruk tetapi juga ada karma baik. Selain sebagai karma buruk, konsep karma juga sering diidentikkan sebagai satu-satunya penyebab kejadian.
Dalam konsep ajaran Agama Buddha istilah karma sangatlah banyak dipergunakan dan keberadaannya sangat lekat dengan kehidupan umat. Demikian juga dalam pandangan Agama Hindu yang sesungguhnya sangat banyak memiliki kemiripan konsep dan ajaran dengan agama Buddha itu sendiri, terlebih lagi sama-sama disebut sebagai visdom religion yang berkembang di daratan India.
Dalam pandangan Agama Hindu, karma tersebut ada atas dasar kehendak dan Brahman sebagai sebab yang tak tersebabkan, akan sedikit berbeda dengan konsep dalam ajaran Agama Budha bahwa karma tersebut memang manusialah yang sedemikian berbuat sehingga terikat atas kelahiran kembali dalam hidupnya.
Dalam makalah ini kami akan membahas lebih detail tentang konsep karma dalam Agama Budha.


B.     Konsep Karma dalam Agama Budha
a)      Pengertian Karma
Karma (bahasa Sansekerta) atau bisa juga disebut Kamma (bahasa Pali) yang artinya perbuatan atau tindakan. Karma (kamma) adalah suatu perbuatan yang dapat membuahkan hasil, dimana perbuatan baik akan menghasilkan kebahagiaan dan sebaliknya perbuatan jahat juga akan menghasilkan penderitaan atau kesedihan bagi pembuatnya.[1]
Semua perbuatan akan menimbulkan akibat (kamma-vipaka) dan semua akibat akan menimbulkan hasil perbuatan (kamma-phala).
Dari segi perbuatannya, karma dibedakan atas:
Ø  Mano-kamma : perbuatan pikiran
Ø  Vaci-kamma : perbuatan kata-kata
Ø  Kaya-kamma : perbuatan badan jasmani
Sedangkan menurut sifatnya, karma dapat dibagi menjadi dua bagian:
Ø  Kusala-kamma : perbuatan baik
Kusala-kamma berakar dari kusala-mula, 3 akar kebaikan:
o   Alobha : tidak tamak
o   Adosa : tidak membenci
o   Amoha : tidak bodoh
Ø  Akusala-kamma : perbuatan jahat
Akusala-kamma berasal dari akusala-mula, 3 akar kejahatan:
o   Lobha : ketamakan
o   Dosa : kebencian
o   Moha : kebodohan

b)      Klasifikasi Karma
Dalam Agama Budha Karma diklasifikasikan kepada beberapa bagian, di antaranya adalah:
­  Karma menurut fungsinya
1)   Janaka-kamma: Karma yang berfungsi menyebabkan timbulnya suatu syarat untuk kelahiran makhluk-makhluk. Dan tugasnya melahirkan Nama dan Rupa.
2)   Upatthambaka-kamma: Karma yang mendorong terpeliharannya suatu akibat dari suatu sebab yang telah timbul. Mendorong kusala atau akusala-kamma yang telah terjadi agar tetap berlaku.
3)   Upapilaka-kamma: Karma yang menekan karma yang berlawanan agar mencapai keseimbangan dan tidak membuahkan hasil. Karma ini menyelaraskan hubungan antara kusala-kamma dengan akusala-kamma.
4)   Upaghataka-kamma: Karma yang meniadakan atau menghancurkan suatu akibat yang telah timbul, dan menyuburkan karma yang baru.[2]

­  Karma menurut kekuatannya
1)      Garuka Kamma: Karma yang berat dan bermutu. Akibat dari karma ini dapat timbul dalam kehidupan saat ini, maupun kehidupan berikutnya.
2)      Asanna Kamma : Karma yang dilakukan sebelum saat mati seseorang, baik lahir maupun batin, terutama dengan pikiran.
3)      Acinna Kamma atau Bahula Kamma : Karma kebiasaan, baik dengan kata-kata, perbuatan, maupun dengan pikiran.
4)      Katatta Kamma : Karma yang ringan-ringan, yang pernah diperbuat dalam hidupnya.

­  Karma menurut waktunya.
1)      Karma yang langsung berbuah.
2)      Karma yang berbuah agak lama tetapi masih dalam satu kehidupan.
3)      Karma yang berbuah pada kehidupan-kehidupan yang berikutnya.
4)      Karma yang tidak sempat berbuah karena kehabisan waktu atau kehilangan kesempatan untuk berbuah.[3]
C.     Kesimpulan
Karma adalah perbuatan yang akan menimbulkan akibat dan hasil perbuatan (kamma-vipaka dan kamma-phala). Dengan demikian karma bisa berupa karma baik dan karma buruk, semuanya diukur dari perbuatan ataupun tindakan manusia itu sendiri.

D.    Daftar Pustaka

Ø  Hansen, Seng, Ikhtisar Ajaran Buddha, Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, 2008
Ø  Hansen, Seng, Hidup Bukan Hanya Penderitaan, Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, 2011
Ø  Tanggok, Ikhsan, Agama Buddha, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009


[1] Seng Hansen, Hidup Bukan Hanya Penderitaan, Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, 2011, h. 11
[2] Ikhsan Tanggok, Agama Buddha, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 98
[3] Seng Hansen, Ikhtisar Ajaran Buddha, Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, 2008, h. 14

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق