BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mencetak sebuah peradaban islam bukanlah suatu hal yang
mudah, oleh karena itu marilah kita menengok kebali tentang sejarah masa lalu
yang menyimpan sebuah semangat peradaban. Dengan semangat tersebut dapat mencetak
masa keemasan sepanjang peradaban Islam di masa lalu.
Dengan makalah ini besar harapan penulis bagi para
pembaca tergugah kembali untuk mempelajari sejarah peradaban Islam di masa lalu
sebagai motifasi diri untuk menanamkan dalam diri setiap individu semangat
peradaban Islam masa lalu, hingga dapat menjadi acuan untuk membangun peradaban
Islam di masa modern ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peradaban Islam di
Asia Tenggara
Asia Tenggara
(Indo-Melayu) merupakan salah satu dari tujuh wilayah kebudayaan atau peradaban
Islam, yang tegasnya terdiri dari wilayah kebudayaan –kebudayaan Islam-arab,
Islam-Persia ,Islam-Turky, Islam-Afrika (hitam, Islam anak Benua Hindia ,dan
Islam–Indo Melayu).
Sebagi bagian integral dari kebudayaan-peradaban Islam secara
keseluruhan , fenomena dan ekspersi kebudayaan-peradaban Islam di Indo Melayu,
juga mencakup ciri-crri universal membuat kebudayaan-peradaban di wilayah
tertentu dapat di sebut dengan istilah “Islamicate”. Tetapi pada saat yang sama
kebudayaan-peradaban Islam di wilayah manapun , termasuk di kawasan Indo melayu
juga mempunyai unsure-unsur yamg bisa di sebut khas bagi kawasan yang
bersangkutan.
Kemunculan dan perkembangan isalam di dinua Indo-Melayu
menimbulkan transformasi kebudayaan –peradaban local. Transformasi kebudayaan
peradaban Indo-Melayu itu banyak hal itu
hamper sama dengan konversi masyarakat Arab kedalam Islam pada abad ke-7 yang
juga merupakan transformasi kebudayaan-peradaban bangsa Arab. Transformasi
kebudayaaan- peradaban melalui pergantian agama di mungkinkan ,karena Islam
menekankan buikan hanya keimanan yang benar tetapi juga tingkah laku yang baik
yang pada gilirannya setidaknya secara
ideal harus di jawantahkan setiap muslim dalam berbagi aspek kehidupannya.
Menggunakan istilah”relegius
Revolution”,Reid(1993)menggambarkan terjadinya transformasi kebudayaan–peradaban
di wilayah Indo–Melayu dari system keagamaan local kepada system keagamaan
Islam, lengkap dengan berbagai pengejawantahan kebudayaan-peradabannya.
Revolusi agama yang
memunculkan transformasi kebudayaan peradaban itu, di sebabkan beberapa
faktor yang
inheren atau faktor-faktor lain kemudian secara kental diasosiasikan dengan Islam .[1]
B.
Beberapa Kajian di Asia Tenggara
Sejarah masuk, tumbuh dan berkembangnya Islam di Asia tenggara , khususnya dalam kebudayaan dan
peradaban sepenuhnya massih belum tersingakp secara menyeluruh. Penyebabnya
antara lain,karena beberapa kajian
sejarahIslam denagan berbagai aspeknya di Asia Tenggara khususnya basis
kebudayaan Indo-Melayu, oleh beberapa sejarawan asing atau pribumi, masih belum
bisa di rumuskan secara kongkrit. Sebagai paradigm historis yang dapat di
jadokan pegangan bersam yang kadang-kadang masing-masing kesimpulannya masih
sulit antar satu dengan yang lain.
Menenai tempat asalnya datangnya Islam ke Asia tenggara
sedilitnya ada tiga kategori besar. Pertama, teori yang mengatakan bahwa Islam
dating langsung dari Arab(Hadramaut). Teori kedua , bahwa Islam dating dari
India yakni Gujarat dan Malabar,dan ada yang mengatakan dating dari Benggali.
Teori ketiga,Islam dating dari Persia
hal ini di terbukti dengan banyaknya ditemukan tradisi dan budaya
Persiadan Syiah yang masuk ke nusantara, seperti halnya dalammodel upacar Tabut di Minangkabau, metode pembelajaran
Alquran dan banyaknya nama-nama yang menggunakan bahasa Kurdistan.[2]
Sumber tulisan sejarah yang berlaku dalam tradisi Kristen
dan Eropa misalnya, jika begatu saja di pasangkan dengan tradisi Islam, pad
gilirannya dapat menggiring orang pada konsepsi dan history dalam memandang
Islam. Karena itulah bagi orang yang ingai mencari objektivitas, sumber-sumber
asing tidaklah lebih reliable ketimbang sumber-sumber ribumi.
Setelah anak benua Indo-Pakistan da Bangladesh, Asia
Tenggara barang kali merupakan konsentrasi para pemeluk islam terbesar dimuka
bumi dengan persatuan budaya yn cukup mengesankan . asia tenggara secara
keseluruhan merupakan kawasan besar kaum muslim yang relative baru dalam
perkenalannya dengan islam da peradaban, ketika pada reralihan adab XI ke abad
XII al-ghazali sibuk melancarkan polemiknya yang terkenal terhadap para pilusuf
muslim pulau jawa, misalnya masih berada sekitar masa kekuasaan raja jaya baya
dari Kediri.
Meskipun pulau jawa tidak sepenuhnya mewakili seluruh
asia tenggara namun kenyataan sejarah tersebut kiranya sedikit member ilustrasi
tentang segi kemudaan islam dan budaya islam di kawasan ini. Dan hal ini dapat
juga member keterangan tentan sebab mengapa sediki banyak kawasan ini mengalami
semacam kesenjngan ilmiah dengan bagian dunia slam yang lain, tergambar dlm
sedikitnya jumlah kontribusi orisinal kaum muslmnya untuk perbendaharaan
keilmuan islam internasional. Dalam hal karya berbhasa arab, memang terdapat
beberapa ulama asia tenggara yang telah memberi kontribusi kepada kekayaan intelektual
islam dunia. Dua diantaranya yang patut disebut disini, karena kontribusi
mereka yang berotoritas, yaitu al-shaykh al nawawi al bantani pengarang tafsir
alquran Marah Labib; dan Al-shyskh Muhammad Dahlan Al jamfasi al kadiri
pengarang kitab siraj Al talibin yang kedua kitab ini sudah tersebar ke
seluruh taraf internasinal.[3]
Tetapi kontribusi dalam bahasa melayu atau Indonesia
masih sangat miskan, dan yang adapun kurang orisinal. Keaadan ini terbukti dari
hamper total tidak di akuinya peranan bahasa nelayu atau Indonesia dalam
pusat-pusat kajian Islam Timur Tengah dan Barat sebagai salah satu bahasa Islam
yan boleh ata harus di ketahui sorang pegkaji sebagai kemungkinan medium
pendahalaman dan perluasan pengetahuan tentang Islam dan peaabannya. Jadi
berbeda dengan pengakuan yang memang menjadi hak bagi bahasa-bahasa Arab,
Persi, Turky, Urdu, dll.
Bertitik tolak dari kenyataan itu kiranya kita dibenarkan
untuk mengatakn bahwa asia tenggara masih sedang mengalami proses kea rah
tingkat penyerapan agama dan peradaban islam yang lebih tinggi dan pekat. Dalam
kerangka proses islamisasi yang lebih lanjut itulah kita harus melihat
kemungkinan menemukan suatu model kajian islam yang lebih ilmiah. Sebab yang
kita perlikan ialah pemerkayaan dalam khazanah ilmu pengetahuan kita sendiri,
yang nantinya mungkin dapat kita jadikan pijakan guna membina suatu bentuk
peradaban islam dalam konteks di zaman modern yang dituntut oleh lingkungan
khas kita yaitu asia tenggara.
Sekarang
marilah kita membuat asumsi bahwa kita menghendaki suatu asia tenggara yang
penduduk muslimnya mampu secara kreatif
member sumbangan pokok kepada pembangunan, pengembangan, dan pemantapan budaya
modernnya. Ini jelas menghendaki tingkat kekayan dn kesuburan iliah tertentu
dari para intelektualnya. Dan seperti sudah disinggung iatas, tujuan kajian
islam di kawasan ini adalah untuk memperoleh bahan yang lebih banyak bagi usaha
pembangunan budaya islam, yang meskipun mdern tetap konsisten dengan semangat
ajaran-ajaran islam.
C.
Islam di Asia Tenggara
Bagi masyarakat Asia Teenggara awal , telah mengenal
pemerintahan kenegaraan, meskipumn belum terdapat pemerintahan yang tunggal. Di
wilyah pesisir kepulauan Sumatra dan Jawa, di beberapa klepulauan yang lebih
kecil, dan di semenanjung Malaya,warga hidup dengan berdagang. Di samping itu
pada abad pertama kawasan laut Asia Teanggara,khususnya selat Malaka, sudah
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional, yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur
, Asia Tenggara, dan Asia Barat. Perkembangan perdagangan dan pelayaran
internasional yang terbentang jauh dari teluk Persi sampai cina melalui itu
kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu
Cina di bawah Dinsti Tang (617-907M ) kerajaan Sriwijaya (7-14 M) Dinasti
Umayah (660-749 M) dan Dinasti Abbasyah (750-870 M). oleh karena itu Islam di
Asia Tenggara memegang peranan pentingdalam pelayaran dan perdagangan, yang
membawa kemakmuran bagi kerajaan Islam pada abad ke-16 hingga abad ke-18.[4]
Berdasarkan hal itu, maka berikut ini akan di jelaskan
awal kedatangan Islam serta bagaimana pengaruhnya dalam bidang politik yang di
wujudkan dalam kerjaan-kerajaan Islam.
1.
Awal Kedatangan Islam
Kedatangan Islam di Asia Tenggara sejak Abad ke-7sampai
abad ke-11di dasarkan dari berita Cina dan para pedagang muslim. Di sini bukti
arkiologi memberikantambahan imformasi.
Bukti arkiologis terssebut adalah berupa batu nisan yang di anggap tertua berasal
dari abad ke-11,dan dintemukan jalur pelayaran dan perdagangannya. Dua batu
nisan di temukan di Pharang, Campa Selatan, yang kini masuk daerah Vietnam.
Yang pertama bertuliskan arab kufi dengan menyebut nama yang wafat. Ahmad bin
Abu Ibrahim Bin Abu Aradah Rahdar alias Abu Kamil wafat pada hari kamis malam,
29 safar 431 H\1039 M.[5]
Batu nisan yang kedua, sudah sudah rusak dan tulisannya
lebih mirip tulisan jawi (arab-Melayu) yang isinya mengenai pembayaran pajak,
utang-piutang dan tempat tinggal. Dari bukti arkiologis itu terlihat bahwa Islam
telah dating di daerah Campa dan membentuk komonitas muslim.
Pada abad ke-11, orang-orang muslim dalam perdagangan
menuju Cina, singgah di Brunei Darussalam. Peniggalan erupa batu nisan di
temukan di pekuburan dekat jalan Resedensi
Bandar Sri Begawan, yan memuat tuisan seperti di Campa . pada nisan itu di sebutkan nama seorang
waita yang bernama Makhdarah yang afat pada tahun 440 H/1048 M. dan masih
banyak penemuan-penemuan yang lain. Kedtangan Islam sejak abad ke-7 samapi abad
ke-12, di beberapa aerah di Asia Tenggara dapat di katakana aru pada tahap
pembetukan komunitas muslim yang
terutama terdiri dari pedagang. Abad ke-13 sampai abad ke-16, terutama dengan
mulainya dengan kerajaan bercorak Isla merupakan kelanjutan dari penyebaran
Islam. perlu di bedakan antara tahap kedatangan dengan tahap penyebaran dan
pebentka struktur peerintahan atau kerajaan. Ada tiga tahap yang memakan waku
yang sangat aman, tahap pertama, Islam meghadapi masyarakat yang bercorak
Hindu-Budha, anggota masyarakatnya masih memliki struktur pemerintahan semacam
desa atau kesatuan desa dengan kepercayaan Aemisme dan Dinamisme.[6]
Tahap kedua penyebaran Islam lebih
mantap dan luas. Karena sejak abad ke-1 telah muncul kerajaan Islam yang
pertama di Lhoksumawe. Daa abad ke-9 di Perlak telah muncul kerajaan Islam yang
berdiri pada tahun 25 H/847 M. Dan di perintah oleh 8 Sultan dan pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad Amin Syah (125-1263 M ) terjadi pernikahan antara
Puri Pelak dan Merah Seu yang terkenal dengan nama Sultan Malikus As-Sholeh
beliau yang mendirikan kerajaan Samudra Pasai. Sejak krajan tersebut tumbuh dan
berkembang yang umnnya d teima oleh ara ahli sejarah sebaga erajaan Isam
pertama di Asia Tenggara, yaiu sejak abad ke-13 sampai abad ke-16 M, pelayaran
dan perdagangan yang di lakukan orang mslim dan Arab, Pesia, Irak, India
Selatan, dan Srilangka semakin ramai. Mereka bukan hanya mendatangi
kerajaan Samudra Pasai tetapi juga
meneruskan pelayaran dan perdagangan ke negeri-negeri lain di kawasan Asia.
2.
Teori-Teori Isamiasi di Asia Tenggara
Mengenai teori masuknya Islam di Asia Tenggara ada tiga
teori. Pertama,teori yang menyatakan baha Islam langsung dari Arab
tepatnya di Hadramaut. Teori ini di kemukakan oleh Crawfur (1820 M ), Keyzer
(!878 M ), nieman (1861 M ), De Hollander (180 M ), dan Veth (1878 M ). Kedua,
yang mngatakan bahwa Islam di nusantara dating dari India . di kemukakan oleh
pijnapel (1872 M ). Ketiga, yang di kembangkan oleh Fatimi bahwa Islam
datang dari Benggali ( Bangladesh ), yang menyatakan bahwasannya kebanyakan
orang terkemuka di pasai adalah orang Benggali. Dan Islam muncul pertama kali
di semenanjung Malaya, melalui Kanthon, Phanrang, (Vitnam), Leran dan
Trengganu.
3.
Pertumbuhan Kerajaan-Kerajaan Islam
Dengan Masuknya Islam di Asia Tenggara, bukan saja
berpengaruhterhadap politik, tetapi juga dala social, budaya dan eknomi.
Pengaruh masuk dan berkembangnya Islam di Aia Tenggara dalam bidang politik di
wujukan timbulnya kerajaan-kerajaan Islam atau kesultanan di Asia Tenggara.
Pengaruh Islam di Sumatra Utar di wujudkan dalam kerajaan Samudar pasai. Yang
merupakan kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara, khussnya Nisantara. Raja
pertamanya adalah Sultan Malik Al-Soleh ( w.1297 M) dengan hasil
kesusastraannya adalah “ Hikayat Raja-raja Pasai”.[7]
Dalam perekonomiannya, kerajaan yang bercorak Maritim ini
tidak mempnyai basis agraris. Basis perekonomiannya adalah perdagangan dan pelayaran. Pengawasn terhadap
dan pelayaran ni merupakan sndi-sendi kekuasaan yang memungkinkan kerajaan
memperoleh penghasilan pajak yang besar. Hubungan antara Samudra Pasai dan
Malaka yang melibatkan para edagang muslim dan juga disertai para muballigh dan
guru sufi, smkin menambah ramainya Bandar Malaka juga menyebabkan raja Malaka
memeluk agama Islam. Raja Malaka yang pertama Aramesywara, setelah memeluk
agama Islam lalu berganti nama dengan gelar Sultan Megat Iskandar Syah. Ia
melakukan pernikahan dengan putrid
kerajaan Saamudra Pasai dan
kemdian muncul kerajaan Islam yang besar setelah Samudra pasai, pengaruhnya
besar pulu bagi perkembangan pelayaran dan perdagangan di daerah lain di Asia
Tenggara. Setelah Malaka menjadi kerajaan Islam, par pedagang, muballigh, guru
sufi dari negeri timur tengah dan India makin ramai mendatangai kota Bandar
Malaka dan Samudra Pasi. Dari kedua Bandar ini, islam di awa ke Pattami dan
tempat lainnya di semenanjung, eperti Pahang, Johor dan Perak. Pembawa Islam
pertama ke Pattami adalah Syekh Said, seorang muballig dari Pasai, yang brhasil
menyembuhkan raja Pattami, bernama Paya Tu Ngapu, yang sedang sakit parah.
Setelah masuk Islam Paya mendapat gelar Sultan Ismail Syah Zilullah fi al-Alam.
Kesultanan malaka mempunyai pengaruh di daerah Sumatra dan sekitarnya, debngan
mempengaruhi daerah-daerah tersebut untuk masuk Islamseperti;Rokan Kampar,
Indra Giri dan Siak. Dan kesultanan Malaka merupakan pusat perdagangan
Internasional antar barat dan timur, pelabuhan transit, serta pintu erbang bagi
kerajan di nusantara.
BAB III
PERKEMBANGAN ISLAM DI
NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA
A.
Brunei Darussalam
Kesultanan Brunei terletak di Asia Tenggara dengan luas
wilayah 7565 km kubik, dihuni oleh penduduk yang mayoritas beragama Islam.
Brunei merdeka pada tahun 1984 dari penjajahan Inggris. Nama Brunei berasal
dari bahasa sansekerta “Varunai” yang semula diambil dari kata “ Varunadvipa”
yang berarti pulau Kalimantan. Pada mulanya di eja “ Brunai” yang kemudian
berubah menjadi “Brunei” yang merupakan ejaan yang benar. Raja Brunei, Awang
Alak Batatar mula-mula belum menganut agama Islam. Lalu datang ulama dari Arab
diantaranya Syarif Ali yang berasal dari Thaif, sebuah kota kecil dekat dengan
kiblat umat islam (ka’bah). Bekiau melakukan pengajaran Islam kepada para
penduduk Brunei. Raja Awang tertarik menerima islam dn mengganti namanya
menjadi Sultan Muhammad Syah dan kemudian keluarga istana masul Islam. Termasuk
putranya yang akan menggantikan kedudukannya yaitu Sultan Ahmad.
1.
System Pemerintahan
Islam adalah Dustur al-bilad bagi brunei. System
pemerintahannya adalah kesultanan yang mempunyai kewenangan otoritas penuh
(hukum) Sultan memimpin Perdana Mentri denga independent sehingga mayoritas
anggota keluarganya menjabat menguasai departement kementrian. Seperti Sultan
Sarmuda Hasanal Bolkiah Mu’izzudin sebagai nenek moyang Suktan Bolkiah yang
menetap disana dan kemudian bertakwa hingga berhasil mendirikan negara Isalm
pada abad ke 12 H atau 16 M. kesultanan Brunei menjadi Negara nomor 169 dalam
daftar PBB dan anggota ke-6 dalam organisasi ASEAN. Dan menjadi anggota
Commonwals British. Brunei mempunyai hubungan kerja sama diplomasi yang baik
dengan Inggris, Amerika, Australia, Jepang, Korea Utara, dan semua Negara Arab.
Bahkan didalamnya terdapat kurang lebih seribu tentara Inggris yang menjaga
minyak sebagai tindak lanjut hubungan kerjasama antar Brunei dan Inggris.
Kondisi Income Negara Brunei mencapai 3 Billion Dolar Amerika dengan pendapatan
per kapita rata-rata 22000 Dolar Amerika maka dia dianggap sebagai Negara kaya,
dengan minyak bumi sebagai produksi utamanya sehingga warga negara asing ingin menjadi warga Negara
Brunei namun, Kesultanan Brunei menutup diri dengan menstaratkan Islam sebagai
Agama resmi penduduknya.
2.
Kondisi Struktur Sosial Budaya
Sebagaimana dikawasan Melayu di asia tenggara lain,
Brunei sejak seperempat pertama abad 20 juga mengalami gelombang reformasi.
Tema reformasi di Brunei mencakup masalah Pendidikan, Penegakkan Hukum, dan
Administrasi Islam. Gelombang perubahan keagamaan juga terkait dengan dinamika
tarekat dan tasawuf. Tarekat seperti
Khalwatiah, Samaniyah, dan Syaziliah masuk ke Brunei sekitar abad ke -18
dan abad ke-19 tarekat Qodariyah, Naqsybandiyah, dan Qodariyah wa
Naqsybandiyah, yang dibawa oleh para komunitas jawi dari mekkah mulai pula berkembang
di Brunei. Syeh Ahmad Khotib Sambas pembawa tarekat terakhir yang akrab dengan
Haji Abdul Muqti dan Haji Ahmad Bin Datok imam dan guru sufi dan tarekat
Brunei. Berkembangnya Tarekat tersebut memecah belah kaum muslim di Brunei
kedalam kelompok yang menerima dan menolak. Gerakan Reformasi lainnya
menyangkut Institusi administrasi dan Pengelolaan Islam. Institusi Administrasi
dan Agama mengalami Rasionlisasi dan reorganisasi. Reformasi juga mencakup
system pendidikan, berbagi pembaharuan dilakukan untuk mempersiapkan ulama yang
terampil dan dalam administrasi modern. Pada tahun 1922, surau milik Siltan
dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan dilakukan dua kali seminggu
dalam system kelas regular. Pendirian madrsah pada tahun 1941 oleh Pangeran
Bendahara, Pengiran Pamanea, dan Pengiran Syah Bandar. Ulam mesir Ustad Abdul
Azis assani menjadi gpenting di madrasah tersebut. Namun madrasah ini terhenti
ketika jepang datang ke Brunei pada than 1941. Namun seteleh jepang pergi
lembaga. Serupa muncul di Brunei kembali. Dalam Bidang agama dibentuk badan
baru yang disebut Nazir (pendidikan Agama) dan ketua pengajar agama.
Benih-benih rasionalisme Brunei muncul sebagai akibat
gerakan dan peikirn pelajar Brunei yang belajar pada Maktab Perguruan Sultan
Idris (MPSI) di perak Malaya diantara siswanya adalah Awang Marsal Bin Maun.
Kebangkitan nasionalisme memunculkan kerusuhan antara masyarakat cina dan
melayu pada tanggal 24 maret 1944 di Bandar Brunei. Sejak insiden itu bendera
cina yang biasanya berkibar dikantor persatuan pemuda cina tidak tampak lagi.
Setelah kerusuhan tersebut MPSI dan PGGNB mendirikan organisasi pemuda yang
diketuai oleh Awang Abdul Bin Awang Ja’far sementara Angeran Muhammad Yusuf
menjadi Sekertrisnya.
3.
System Peradilan
Seperi di Negara Melaysia Muslim Asia Tenggara lain,
wacana idiologis dan pemikiran keagaamaan di Brunei juga cukup kompleks. Hokum Qonum Brunei, tiak
hanya berisi hokum Isam tetapi jga merujuk
pada hukm adat. Literatuar keagamaan yang di temukan di Brunai, antara lain
adalah kitab Al-Hikam karya Ibnu Ata’, Syair Al-Salaikain dan Silsilah
Al-Tareqat Al-Samaniyah krya Abdul Ahmad Al-Palembangi, Sabil Al-Mukhtadin
karya Muhammad Arsyad Al-Banjari, Syams Al-Ma’arif karya Ahmad bin Ali Al-Buni
Al- Magribi, Hayah Al-Hayawan, Nujah Al-Majalis wa Muhktakhab An nafa’is karya
Abdul Rhman Asyafuri Al- Syafi’I Al-Misri juga terdapat karya ulama Brunai
sendii seperti Haji Abdul Mokti yang juga akrab dengan literature pengebotan
alternative menurut Islam.
Berdasarkan perjanjian tahun 1905-1906 residen megambil
alih kekuasan sultan . hal ini merangsang muculnya instusional visi dan
pengeleloan Islam di dalam struktur an bentuk baru. Hokum pidana Islam cederung
di batasi, hanya mencakup hukun keluarga, seperti regestrasi perkawinan, talaq
dan ceri. Untuk mengurusi soal keilaman residen inggris memperkenalkan Lembaga
Mahkamah Undang-Undang pad tahun 1908. Kemudian pada tahun 1911, Mahkamah di
ubah menjadi Dewan Negara yang kemudian mejadi institusi al ijwal agama.
Malalui ukum ini qodhi mengaplikasikan hokum Islam.
B.
Malaysia
Malaysia, adalah Negara merdeka di Asia Tenggara, terdiri
dari bekas federasi Malaya (negara bagian dari Jhor, Kedah, Kelantan, Malaka,
Negeri sembilan, Pahang, Perak, Perlik, Selangor, dan Trengganu) dan bekas jajahan
Inggris dari Serawak dan Kalimantan Selatan(Sabah). Wilayahnya terbentuk sabit hamper 1600 (2575 km) memanjang
dari perbatasan
Thailand sampai laut Sulu. Setiap Negara di pimin oleh Sultan. Kepala Negara adalah Raja (yang di pertuan Agung).
Sebagai symbol pemersatu . Dan Raja di pilih oleh para Sultan Negara bagian. Kepala
pemerintahannya berada di tangan perdana menteri yang berhak membetuk kabinet.
Kepala Negara di pilih oleh Raja-Raja Malaya untuk jangka waktu 5 tahun,
legeslatif nasional adalah pemerintahan federal yang trediri atas dua
departemen, dewan Negara (senat), dan dewan rakyat (Departemrn Kerakyatan).
Kekuatan nyata eksekutif dilaksanakan
oleh perdana menteri yang di tetapkan oleh kepala Negara dan harus dari anggota
Departemen Kerakyatan ang memerintah bagi enam kekuatan mayoritas dari
keanggotaan atas saran perdana menteri. Kepaa Negara menunjuk cabinet dari
deartemen lain. System Peradilan di jalankan oleh Pengadilan Banding,
Pengadilan Tinggi. Dan partai-partai politik itu baru muncul sebelum tahun 1946
di wilayah berdirinya Malasya. Dan Malasya menggunakan bahasa Melayu sebagai
bahasa nasional mereka walaupun bahasa Inggris lebih banyak di gunakan.
Mayoritas orang Cina dan India belum sepenuhnya menggunakan bahasa Melayu. Pada
umumnya pendududuk telahmelek huruf dan berada pada level tinggi di
Negara-negara Aia. Sekolah-sekolah gratis di sediakan oleh pemerintah untuk
orang-orang Melayu sejak tahun 1880, sementar bagi anak-ank mereka untuk
beberapa tahun dari berbagai ras mengikti sekolah dasar pemerintah gratis, dan
sejumlah sekolah tekhnik serta seolah-sekolah spesialisasi. Penduduknya 61%
pribumi dan yang lain pendatang, terdiri dari
musli dan non muslim, yaitu muslim dari Indonesia dan muslim dari Cina.
Mayoritas enduduknya Islam Suni pengkut mandzab Safi’I dan Islam agama resmi
Negara ini. Namun agama lain tetap diberi kebebasan untuk beragama seerti Cina
dengan agamanya Komfuse, Hindia Hindu dan agama lainnya.[8]
1.
Aktivitas Perekonomian
Pada umumnya orang-orang Malasya bermata pencaharian di
bidang pertanian, sebagian tenaga
Administrasi Negara, Polisi atau Angkatan Bersenjata ; orang-orang Cina
di bidang perdagangan dan industry, terutama di pertambangan timah, lahan-lahan
persawahan, dan pemlk-pemilk took. Orang-orang India, Srilangka, dan Pakistan
banyak bergelut di bidang bisnis, pejabat pemerintahan dan sebagian di
pertanian. Orang-orang Indo-Eropa banyak bergerak di bidang pejabat
pemerintahan dan bisnis. Sementara orang-orang Dayak pesisir biasanya bermata
pencaharian sebagai nelayan, sedangkan Dayak pedalaman bermata pencaharian
denagn berburu dan bertani. Standar kehidupan masyarakat Malasya beul-betul
didasarkan pada kekayaan sumber daya lam seperti karet, timah, logam, kayu,
kopra, dan kelapa sawit. Sejak tahun 1877, pengembangan pohon karet menjadi produk utama Negara, setelah karet adalah timah yang
sangat besar memberikan kontribusi bagi perdagangan Negara. Pengembanagan
perkebunan kelapa sawit tampaknya baru di akukan pada tahun-tahun belakangan
ini. Hasil-hasil pertanian lain yang cukup signifikan bagi perekonomian
masyrakatnya adalah beras, lada, teh, kopi, serta buah-buahan musiman.[9]
Transportasi wilayah Malasya sebagian besar di dasarkan oleh perusahaan kereta
api, dengan rute dari Singapura hingga ke perbatasan Thailand. Yang di
kembangkan oleh rute-rute cabang yang menyatukan dengan kota-kota lainnya.
Pelayanan penerbangan lokal juga meliputi kota-kota kecil dan kota-kota besar
seperti Kuala Lumpur dan Penang. Dan begitupun penerbangan-penerbangan
Internasional yang menghubngkan Malasyia dengan bagian-bagian dunia lainnya.
2.
Upaya Membangun Wilayah Melayuisme
Bahasa Melayui
adalah bahasa Islam, yakni lahir dari peradaban muslim di Asia Tenggara. Dalam
khazanah kesustraan Melayu, para ulam telah membangun dam menggunakan bahasa
melayu-Islam. Watak kedua bahasa ini telah berpengaruh pada pusaran kebudayaan
Melayu dalam lingkunagan masyarakat di malasya. Namun setelah adanya proses
latinisasi hamper berhasil, umat Islam telah kehilangan bahasa dan aktivitas
tulisan Melayu yang dekat denagn Islam (Alquran). Ini bias jadi merupakan
indikasi kemerosotan budaya Islam akibat tulisan Arab-Melayu tidak di gunakan
lagi.
Undang-undang Malak
di kompilasi pada tahun 1450, denganjelas berisi hukm islam yang menetapkan
pemerintahan Malaka harus di jalankan sesuai hokum Qurani. Pada tingkat local
orang-orang Melayu tampak solid dalam menyiarkan agama. System pendidikan Islam
tradisional tetap bertahan. Pondok,
surau dan madrsan muncul sebagi pusat pengajaran Agama yang snagat penting.
Dibidang ekonomi , mayoritas orang-orang Melayu bermata pencaharian sebagai
petani dan nelayan. Rang-orang Melayu di Malaya snagat sedikit yang
mendapatkanpendidikan modern yang lebih tinggi. Hanya kaum yang cosmopolitan
saja yang dapat erahan. Ola perkembangan yang tidak seimbang antara orang-orang Melayu dan
orang-oarang Imigran pun muncul. Inilah yang memicu dan memacu orang-orang
Melayu untuk bangkit. Di Malasyia penduduk Muslim tidak lebih dari 55% dari seluruh
jumlah penduduk. Meskipun tidak semua orang muslim adalah melayu, secara
konstitusional, orang Melayu mesti muslim. Untk tujuan politik, penduduk asli
Malasyia disebut Bumi Putra sedangkan penduduk asli atau kaum pendatang disebut
non Bumi Putra.
Disamping itu, memang faktor etnik lebih dominan dan
bagaimanapun juga tetap merupakan sesuatu yang penting dalam pengaturan politik
di Malasya. Sebagian besar partai politik masih di organisasi secara komunal.
Kepentingan kaum muslim di wakili dalam seumlah partai politik, yaitu United
Malay National Orgaization (UMNO) dan Partai Islam (PAS) yang
merupakan partai oposisi.forum inter etnik terdapat dalam front Nasional yang
berkuasa, yang merupakan kalisi dari 12 partai politik yang mewakili komunitas-komunitas yang berada di Malasyia. UMNO adalah
merupakan komponen terbesar dan paling senior ditubuh Front Nasional. Partai
oposisi non-Islam yaitu Democrat Action Party (DAP) mengklaim sebagai
partai partai multiagama dan multirasial, namun dalam kenyataannya mendukunng
kepentingan kelompok China.
Peranan Islam dalam politik lebih kentara di Malaysia
terutama di tahun 1980-an. Saat ini
merupakan faktor krusial baik di tingkat nasional maupun local.
C.
Singapura
1.
Sejarah Wilayah Dan Pemerintahan
Berdasarkan naskah pararaton abad ke-15 dari Kerajaan
Majapahit, Negara Singpura sekarang disebut wilayah tumasik. Dan sejak akhir
abad ke-12 ia merupakan salah satu dari sepulu kotayanmg indah di bawh
kekuasaan Majapahit. Termasuk dalam naskah Negarakertagama di sebutpal Temasek
sebagai kota-kota yang masuk dalam jajahan kerajaan Majapahit di Jawa. Kemudian
berganti dengan nama Singapura, oleh seeorang putra dari Raja Tamil bernama
sang Nila Utama bersama istrinya putrid Banten Wan Sri Bini saat berlayar ke
daerah ini. Berdasarkan legenda sejarah Melayu, setelah kedua orang ini beserta
rombongannya tiba di tempat ini, mereka melihat seekor binatang buas melintasi
jalan yang akan kereka lalui. Binatang itu sebesar kambing, ternyata itu adalah
seekor singa. Sang Nila Utama kemudian member nama denagan sebutan Singapura
(kota singa).[10]
Sejak akhir abad ke-14 sampai pada tahun 1511 M,
Singapura menjadi wilayah bagian dari kerajaan Malaka. Paramswara yang mula
beragama hindu, yang di usir oleh Majapahit dari Tumasik, kemudian mendirikan
kerajaan di Malak(1396-1414) dan merebut kembali daerah Tumasik ini. Akibat
hubungan intim terhadap pedagang-pedagang muslim, akhirnya memeluk agam Islam
dan kemudian di beri gelar Sultan Iskandar Syah. Pada abd ke-18 Singapura
berada pada kekuasaan wilayah kesultanan Johor, dan dengan seorang Tumenggung
sebagai kepala pemerintahannya. Pada abad ke-19 Singapura telah menjadi
pelabuhan Transito yang sangat penting karena jalurnya yang sangat srtategis,
terutama dalam menyalurkan edan menjembatani antara para pedagang dari wilayah
barat seperti Arab dan Persia, India bahkan orang-orang Eropa dengan para
pedagang dari China. Orang-orang Eropa akhirnya menaruh perhatian terhadap
pelabuhan Singapura. Akhirnya Inggris mengambil langkah ntukmencipatakan Sinagpura
sebagi pusat kota dagang di Asi Tenggara. Akhirnya Jendal Inggris di India
memerintahkan kepada Sir Thomas untuk bisamerebut dan menguasai Singapura dan
wilayah-wilayah penting lainnya di kawasan Melayu tersebut. Kemudian Sir Thomas
Berhasil mengadakan perundngan dengan Sultan Husai di Johor dan Tumenggungnya
di Singapura, abdul Rahman untuk mengadakan aliansi dalam penguasaan Singapura.
Dan akhirnya pada tahun 1819 tepatnya pada tanggal 30 jauari perjanjian itu
terwujd, utuk menjadikan Singapura sebagi wilayah yang bias di atur bersama
dalam satu system. Dan sejak itulah Singapura menjadi salah sat wilayah jajahan
Inggris sebagaimana Penang, Malaka, Welleslay yang merupakan
wilayah-wilayahjajahan Inggris. Di Singpura pelaku uatam atau pendudk utamanya
adalah pedagang muslim. Pada awal permulaan sensus penduduk Singpura berjumlah
10.683 jiwa dan bertambah lagi menjadi 81.734 jiwa yaitu ejak di bukanya
Terusan Suez tahun 1860-an. Singapura tetap menjadi koloni Inggris sampai tahun
1946, karean straits-Settlemens di bubarkan maka Singapura kemudian berdiri
sendiri kembali. Kontitusi Singapura terbentuk dalam pemeintahan sendiri dengan
gubernurnya Sir William Goode, dangan perdana mentri peramanya yang di angkat
tanggal 5 juni 1959 yakni Lee Kuan Yew. Tahun 1961 perdana mentri Malaya Tun
Abdul Rahman membuat gagasan untk membentuk Negara Malasyia yang terdiridari
federasai Malaya; Singpura, Serawak, Borneo Utra dan Bruney karena di
khawatirkan kalau-kalau Singapura menjadi basis Komunis.hal ni mengakibatkan
terjadinya komlik yang di manfaatkan oleh Lee yaitu pada tanggal 9 Agustus 1965
untuk memisahkan Singapura dari Malasyia, dan tebentklan Negara baru di
tengah-tengah kebudayaan dan etnik Melay secara umum. Sejak inilah Singpura
menjadi Negara yang hitrogen dari segi etnik, sekalipun mayoritas Melayu.
Selain Melayu mereka terdiri dari etnik China, India, dan sedikit Arab.
2.
Komunitas Muslim Singapura
Sampai ekarang belum di teukn bklti-bukti yang jelas kapan Islam masuk ke Singpura, tapi
berdasarkan perkra sezman dengan masa-masa aktifnya para pedagang muslim berada
di Malaka. Di samping sebagi pedagang juga
tampaknya elah menjadi guru-guru agama serta imam di tengah-tengah
kelompok masyarakat setempat. Tokoh Abdullah Bin Abdul Kadi Musyi merupakan
salah satu pedagang asing (asal Cheilon) yang menjadi kenyataan seperi itu.
Mereka mengajarkan Alquran dan membuka madrasah-madrasah sehingga orang-orang
kampung merasa senang pada kegiatan semacam itu, hingga beliau menikah dengan
penduduk setempat. Pengaruh kehidupan sehari-sehari keluarga muslim Melayu di
Singapura adalah merupakan pencerminan yang sangat kuat dari pengaruh guru-guru
dan imam-imam masjid. Mereka terbiasa dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan
dam social secara kolektif. Dan mayoritas penduduknya bermazhab Syafi’iyah dan
sebagian kecilnya Syi’ah. Dan kemudian pada abad ke-19 berkembanglah Tareakt
Naksmbandiyah yang bermula di Mekkah hingga merambah ke Singapura salah satu
penyebar tareakt ini adalah Syekh Abdul Karim aal; Banten yang pernah singgah
sebagai tokoh Tarekat qodariyah Naksambandiyah (TQN).
Demikian di semenajung tanah Melayu ini, dan
khususnyaSingapura, kehidupan tasawuf sangat kental bagi mayoritas penduduknya.
Dengan demikian secara umum kaekteristik Islam di Asia Tenggara adalah tasawufnya
yang menonjol dengan berbagai tareaktnya.bkan berari tidak mengeal dasar-dasar
Islam secara fundamental utru dengan hal ini pola kehidupan tasawuf yang di
ajarkan oleh guru-guru agama di surou-surou, pesantren, dan ponddk-pondok sufi
di semenanjung Melayu ini, doktrin-doktrin syariat menyatukan pengajaran dan
pengalamannya dengan nilai-nilai hakekatnya. Dengan demikian berbicara
penyebaran Islam di semenanjung Melayu Nusantara, berarti kita membicarakan
tarekat sufi di dalamnya.
3.
Karakteristik Sejarah Melayu
Berbagai faktor dan alur-alur kesejarahan yang di tempuh
mat Islam dan masyarakat Asia Tenggara sejak kedatangan Islam Sampai sekarang
secara bersama-sama, baik langsung ataupun tidak mempunyai andil masing-masing
dalam mengakibatkan terjadinya islamisasi besra-besaran dan sekaligus
intensifikasi kesadaran Islam. Pergumulan factor-faktor kesejahtaan ang
kompleks itu terlalu rumit untuk di jelaskan dengan satu teori atau argument
tertentu. Orang tidak dapat berkesimpulan bahwa sejarah Islamisasi di Asia
Tengara pakah secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya sebagai proses yang
merupakan garis lurus dan seragam. Iniah yang menyebabkan timbulnya
perbedaan-perbedaan dalam tingkat penerasi Islam di berbagi Isam di Asia
Tenggara. Hingga menghasilkan pemahaman dan penghayatan yang berbeda-beda.
D. Filipina
1.
Pengenalan
Negara Filipina adalah sebuah wilayah yang terdiri dari
beberapa pulau besar-kecil, yang paling besar adalah pulau Luzon dan Mindanao
yang merupakan 2/3 seluruh Filipina. Awal mula masuknya Islam ke Filipina tidak
dapat dipisahkan oleh keberadaan Sulu. Namum perlu di ingat ternyata ada
beberapa silsilah Sulu dan Tarsilah Sulu yang kadang antara satu dan yang
lainnya tidak sama bahkan bertentangan. Itu di sebabkan adanya campur aduknya
dongeng, mitos dan kenyataan sejarah. Oleh karenanya di perlukan untuk terlebih
dahulu menggunakan seluruh silsilah dan tarsilah sulu yang beragam dan kemudian
melakukan analisis sumber, sebelum membuat kesimpulan.
Hampir
semua silsilah bermula pada masa Rapa Sipad/Raja Sripaduka. Pada masa
pemerintahannya di pulau Jolo, datanglah seorang muslim bernama tuan Masaika ke
suatu tempat yang di sebut maimbung. Dan di tempat tersebut ditemukan sebuah
batu nisan atas nama Miqbaldengan tanggal 1310 di temukan di Baddato penemuan
batun inilah yang di jadikan bukti arkiologis masuk dan berkembangnya Islam di
Filipina.
Adapun susunan
Sultan-sultan Sulu menurut beberapa sumber tersebut adalah:
- Sultan Syarif Al-Hashim
- Sultan Kamaluddin
- Sultan Alauddin
- Sultan Amir Al-umara
- Sultan Muizz Ul-Mutawaddi
Ini adalah lima di antara 32 Sultan pada masa
pemerintahan Sulu.
2.
Masalah Umat Islam dan Pemerintahan Filipina
Pada
tahun 1564 satu rombongan kerajaan Spanyol di bawah pimpinan Meguel bersama
dengan 6 orang misionaris. Kristen tiba di Cebu pada penghujung tahun itu. Pada
tahun tersebut daapt menaklukan Manila yang ketika itu merupakan salah satau
kerajaan Islam. Maka pada saat itu penjarahan dan penjajahan terhadap Filipina
oleh Spanyol berlangsung sampai datangnya tentara jepang dan kemudian Amerika
serikat selama lebih kyrang 300 tahun. Namun penyelesaian dan masa depan umat
islam Filipina maka sampailah pada puncaknya. Seorang Ilmuwan muslim Filipina
Asiri Abubakar menguraiakn beberapa faktor yang turut menyumbang kebangkitan
Islam di Filipina di masa depan.
a.
Bertammbahnya hubungan dengan Ulama dan para pendatang muslim terpelajar
dari dunia Arab dan sekitar Filipina
b.
Bertambahnya jumlah warga Moro yang pergi naik haji
c.
Bertambahnya kesempatan melakukan studi di berbagai pusat studi Islam di
seluruh dunia
d.
Partisipasi aktif dalam berbagai
pertemuan regional dan internasional
e.
Kembalinya ratusan pelajar Filipina ddari luar negeri
f.
Semakin banyaknya di dirikan Sekolah-sekolah agama di daerah-daerah yang
terisolisir
g.
Berbagai konferensi pers internasional dan peliputan terhadap perang yangj
sedang berlangsungdi Mindanau dan kekejaman yang di lakukan oleh beberapa
personil militer di wilayah tersebut.
3.
Berbagai Kebijakan Pemerintah Filipina untuk Menciptakan Perdamaian
Rekonsilisasi
a.
Pebentukan Pemerintah regional yang Otonom
b.
Pembentukan Kementrian agama Islam
c.
Pembentukan Badan Pengelola
Perjalana Haji Filipina
d.
Mendirikan Institute Studi-Studi Islam Universitas Manila
e.
Mendirikan King faesalCentre for Islamic and Arabic Studies Mindanao State
university
f.
Pusat Studi Perdamaian Filipina Selatan
g.
Melancarkan philipinies Amanah Bank dan Dana Pembangunan Muslim
h.
Berbagai Pprogram dan Aktivitas yang untuk Mmperkuat Perdamaian dan
rekonsilasi
1)
Menyeleggarakan Konggres Pertama Pendidikan Islam
2)
Menyelenggarakan Konggres Pertama Madrasah Seluruh Filipina
3)
Perlombaan Mem,baca Quran Setiap tahun
4)
Penyelenggaraan kilasan Kebudayaan at kaularan (KKK)
5)
Pelaksanaan dialog Nasional Muslim-Kristiani (30 Nop-4 Des 1981)
6)
Menerbitkan Berbagai regulasi (UU, Proklamasi, Dekrit Presiden) tentang
Agam Islam dan Umat Islam
·
Dalam Bidang Idiologi, Politik, Pertahanan dan keamanan
·
Dalam Bidang Perdagangan, ekonomi, dan Keuangan
·
Dalam Bidang pendidikan
·
Dalam Bidang Kebudayaan dan Hukum Islam[11]
Berbagai
Perdaban yang dapat diciptakan oleh Filipina hingga dapat meyakinkan umat Islam
Filipina bahwa mereka tidak sekedar berada dalam ruang tetapi dalam sebuah
rumah yang nyaman dalam dalam Republik Filipina.
PENUTUP
Oleh sebab itu, penting untuk di sebutkan bahwaIsalamyang
kinim,enjadi agama mayoritas di Asia Tenggaa, merupakan hasil dari proses
panjang pengalaman inkulturasi budaya yang tentu saja mengilustrasikan adanya sebuah dialetika
intensif antara ajaran-ajaran inti Islam denagn tradisi dan tata nilai
masyarakat Indonnesia. Sehingga islam tampak sebagaimana tradisi asli yang
sulit untuk di hilangakanbegitu saja. Maka, wajah Islam yang mengalami
inkulturasi dengan tradisi tertentu akan m,engandaikan dua hal yang menunjkkan
tentang intensitasIslam sebagai agama universal. Pertama, interpretasi terhadap
ajaran Isamakan dipahami sesuai denagn konteks zamandan tempat di mana ia
berkembang. Kedua, ajaran Islam akan tampak lebih dinamis dan progresif dalam
merespons tantangan yang di hadapi oleh masyarakatnya. Dan demikian Islam dapat
menjadi inspirator dalam setiap perubahan social sebuah masyarakat.
Dapat kita ismpulkan bahwa, suatu studi ang menyeluruh
tentang tipe-tipe kebudayaan Isalm yang berbeda, tampaknya tidak cukup sampai
di sini. Dari kaca mata besar saja, seperti yang telah di kemkakan diatas,
sudah menampakkan perbeaan kergaman budaya unia Islam. Apalgi melihatnya dari
sudut yang lebh dekat, dari setiap relung keagamaan besar akan menjadi banyak
lagi menampakkan corak ragamnya.
Belum lagi kelompok Islam minoritas di berbagai belahan
dnia Isl;am lainnya, juga memerlukan penyelidikan yang sungguh-sngguh, seperti
minoritas muslim di Uni Soviet, serta Negara-negar Islam di Eropa termasuk
Amerika-Seriakat dan benua Australia. Lebih penting dari semua itu,
perkembanagn kebudayaan Islam di masing-masing kawasan di belahan dunia ini,
perubahan dan perbedaan di masing-masing ruang, merupakan sebuah cerminan gema
kemanusian yang berasal dari keIslaman. Karean wahyu yang sat ini bersumber
dari illahiyat dan berada di luar kemanusiaan, sementara dia endiri memberikan
tujuan dan nilai pada aktivitas sebuah kelompok manusia, maka
bentuk-bentukperbedan dalam hasil dan proses aktualisasinya merupakan
sunstullah yang tidak bias kita pungkiri dam selalu berkait erat dengan
kenyatan nasb kebudayaan manusia yang mulia. Selama upaya tersebut di lakukan
umat Islam sebanyakitu pula kesan-kesan perbedaan akan terus Nampak di
muka bumi.
Semoga makalah ini mampu mengispirasikan kita sebagai
generasi muda muda Islam untuk membangun peradaban Islam di zaman modern ini.
Kritik dan saran adalah dambaan saya sebagi penyusun makalah ini guna untuk
perbaikan kedepan. Dan yang lebih penting dapat member mamfaat bagi pembaca
umumnya dan penulis sendiri khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Thohir,Ajid. 2009, Studi Kawasan
Dunia Islam (Perspektif
Etno-Linguistik dan Geo-Poliotik.Jakarta;Rajawali Pers
Edyar Dkk. 2009, Sejarah Peradaban
Islam. Jakarta; Pustaka Asatrus
Prof. DR. Azra.Azumardi MA. 2006, Renaisens Islam Asia Tenggara. Bandung;
PT Rosdakarya
DR. Majid, Nur Kholis. 2003, Kaki
Langit Peradaban Islam, Jakarta
DR. Saefulloh, SA. MA. 2010, Sejarah dan Kebudyaan Islam di Asia
Tenggara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[2] Ajid Thohir,Studi Kawasan Dunia Islam (Perspektif
Ento-Linguistik dan Geo-Politik)halaman 334
[3] DR. Nur Cholis Madjid, Kaki Langit Peradaban Islam hlm
150-151
[4] Busman Edyar Dkk, Sejarah
Peradaban Islam, halaman 183
[5]Ibid, Sajarah Peradaban Islam
halaman 184
[6] Edyar Dkk, Sejarah Peradaban Islam, halaman 185
[7] Ibid, halaman 187
[8] Edyar Dkk, Sejaah Peradaban Islam, halaman 197-198
[9] Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam, halaman 347
[10] Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam, halaman 377
[11] Dr. H. Saefullah, SA, M.A. Sejarah dan Kebudayaan Islam Asia
Tenggara halaman 141-158
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق